Tuesday 18 November 2014

BAGAIMANA PACARAN YANG AMAN ITU...?

ANAK PELAJAR SEDANG PACARAN
Masa pubertas adalah masa yang biasa dialami oleh para remaja terutama Anak Baru Gede (ABG). Di usia mereka yang lagi dipenuhi perasaan suka kepada lawan jenisnya tumbuh mekar bagai bunga di taman, antara usia 13 tahun sampai 17 tahun inilah rentang usia dimana gelora asmara sedang menghentak-hentak.


Mereka yang berusia ini biasanya masih duduk di bangku SMP dan SMA. Perasaan suka lawan jenis mulai berkembang menghiasi hari-hari selama menempuh pendidikannya, kadang para remaja menjalinnya dengan teman sekolahnya, dan itu biasa karena sebagian besar frekwensi pertemuan terjadi di lingkungan sekolah, tapi tidak sedikit juga menjalin cintanya di lingkungan tempat tinggalnya.

Bagi para siswa zaman sekarang, baik cowok atau cewek yang tidak mereguk masa-masa indah ini dianggapnya “Cupu” alias kuno, kurang gaul dan kampungan. Anggapan ini memang seperti aturan tidak tertulis di kalangan siswa SMP maupun SMA. Dan predikat cupu, kurang gaul, kampungan dan seabreg sebuatan miring lainnya ini hal yang dihindari para remaja pada umumnya. Berbagai jurus dan cara dilakukan untuk mewarnai dunia mereka agar terhindar dari kesan cupu, kurang gaul dan udik.

Kecenderungan kenakalan remaja terutama beberapa siswa SMA sekarang ini sudah cukup memprihatinkan, coba saja liat mereka sering sekali berbuat tindakan-tindakan yang keterlaluan. Mereka sudah tidak canggung-canggung lagi berbuat tindakan asusila dari aksi kebablasan pergaulan mereka, bahkan sebagian besar mereka menganut seks bebas. Berita yang sekarang lagi heboh di kalangan Siswa awal tahun 2009 ini di daerah Karang Ampel, Indramayu konon beredar video mesum Siswa SMA sebuah sekolah swasta, yang pemeran utamanya tidak lain siswi SMA.

TIPS AGAR MASA DEPAN TETAP CERAH

1. Hati - hati berpacaran

Setelah melalui fase "ketertarikan" maka mulailah pada fase saling mengenal lebih jauh alias berpacaran. Saat ini adalah saat paling tepat untuk mengenal pribadi dari masing-masing pasangan. Sayangnya, tujuan untuk mengenal pribadi lebih dekat, sering disertai aktivitas seksual yang berlebihan. Makna pengenalan pribadi berubah menjadi pelampiasan hawa nafsu dari masing-masing pasangan. Ungkapan kasih sayang tidak seharusnya diwujudkan dalam bentuk aktivitas seksual. Saling memberi perhatian, merancang cita-cita serta membuka diri terhadap kekurangan masing-masing merupakan bagian penting dalam masa berpacaran. Aktivitas fisik seperti saling menyentuh, mengungkapkan perasaan kasih sayang, ciuman kasih sayang adalah hal tidak terlalu penting, namun sering dianggap sebagai bagian yang indah dari masa berpacaran. Pada batas-batas tertentu hal ini dapat diterima, namun lebih dari aktivitas tersebut, apalagi pada hal-hal yang menjurus pada hubungan seksual tidak dapat diterima oleh norma yang kita anut. Karena justru aktivitas seksual akan mengotori makna dari pacaran itu sendiri.

2. "No Seks"

Katakan "tidak pada seks", jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi batas. Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai "bukti cinta", jangan dipenuhi, cuma ngapusi ! Karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat, sekali wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput daranya atau tidak. Kepuasan cma sesaat , penderitaan akan selalu menghantui . Ingat !!!

3. "Rem Keimanan"

Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Untuk itu, "Say Good Bye" sajalah...! Masih banyak kok pria dan wanita yang mempunyai iman dan moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia.

4. Bahaya Kehamilan di Usia Muda

Kehamilan pada remaja sering disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan. Banyak yang tahu , tapi banyak jg yg tidak peduli . Sekedar mengingatkan bahaya kehamilan pada remaja:


  •  Hancurnya masa depan karena tidak bisa melanjutkan sekolah.
  • Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
  •  Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta).
  •  Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun bayi, tenaga tradisional) sering mengalami kematian karena mengalami sakit dan pendarahan yang hebat.
  •  Pengguguran kandungan yang diperbolehkan oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum berat .
  •  Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami kecacatan dan gangguan kejiwaan saat ia dewasa.
  •  Jadi bahan pembicaraan dan ejekan masyarakat sekitar .
  • Paling bayaha adalah terkena penyakit kelamin. Seperti AIDS, dan penyakit kelamin lainnya. Ingat, AIDS tak bisa disembuhkan dan sangat berbayaha bagi manusia.
  • Stress berkepanjangan dan bisa jadi GILA.
5. Kiat Sadar Diri


  1.  Niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk saling mengenal lebih dekat dan belajar untuk memahami karakter lawan jenis.
  2.  Hindari pacaran di tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung atau mendukung untuk aktivitas seksual.
  3.  Hindari makan dan minuman yang merangsang sebelum/selama pacaran.
  4.  Hindari bacaan/film porno yang merangsang sebelum/selama pacaran.
  5. Jangan dituruti kalau pasangan menuntut aktivitas pacaran yang berlebihan.
Oleh karena itu bahwa gaya pacaran yang sehat merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Gaya pacaran yang sehat mencakup berbagai unsur yaitu sebagai berikut:

  1. Sehat Fisik.Tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Dilarang saling memukul, menampar ataupun menendang.
  2. Sehat Emosional.Hubungan terjalin dengan baik dan nyaman, saling pengertian dan keterbukaan. Harus mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain. Harus mampu mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
  3.  Sehat Sosial.Pacaran tidak mengikat, maksudnya hubungan sosial dengan yang lain harus tetap dijaga agar tidak merasa asing di lingkungan sendiri.
  4. Tidak baik apabila seharian penuh bersama dengan pacar. Sehat Seksual.Dalam berpacaran kita harus saling menjaga, yaitu tidak melakukan hal-hal yang beresiko. Jangan sampai melakukan aktivitas-aktivitas yang beresiko, seperti berciuman hebat (kissing), berpelukan hebat (petting), meraba-raba bagian sensitif wanita dan apalagi melakukan hubungan seks . " SAY NO TO SEKS "

No comments:

Post a Comment