Berangkat dari sukoharjo ke
Wonosobo jam 09.00 wib hari minggu tgl 22/12/12 untuk naik gunung sindoro untuk
pertama kalinya. Naik sepeda motor berjumpa dengan munif dan amelia dari
semarang jumpa di terminal bawen. Setelah jumpa mereka, rasa pesimis muncul
melihat munif dan amelia gak bawa alat pendakian. Di perjalanan rasa was was
gak ingin naik bermunculan terus. Karena lutfi teman baik dan munif yang selalu
semangat kami terpakasa berangkat dan aku harus ikut dan nurutinn apa yang
mereka mau. Setelah sampai di wonosobo jam 16.00 wib basecame pendakian
sindoro. Di perjalanan menuju sindoro kami kehujanan.
Karena perlengkapan untuk
pendakian kurang. Saya bermaksud untuk tidak mendaki. Karena munif ingin naik
juga terpaksa saya nurutin apa yang dia mau. Alhamdulilah doa saya terkabulkan
di situ ada kakak GAN (Gema Arga Nusa) kami pinjam deh alat alat ndaki yang
telah turun dari puncak saya pinjam lagi buat naik. Seperti matras SB dan
headlamp. Mulailah kami naik dari came pukul 20.00 wib. Karena hujan deras kami
came dan bermalam di pos 2 saat itu pukul 22.00 wib. Hari mulai pagi dan saya
malas bangun dan gak mau naik. Karena teman teman memaksa untuk lanjut aku juga
harus naik. Aku pesimis karena hanya 1 carier yang di bawa dan alat alat nya
aku yang bawa mereka asik jalan tanpa beban hanya tas tas kecil tanpa isi.
Mulailah jalan berngkat lagi dari came pos 2 menuju puncak pukul 08.00.wib tgl
23/12/12 . di sepanjang jalan pikiranku hanya gak mau naik karena kondisi dan
bekal kami minim. Dari 4 orang hanya bawa logistik 4 mie instan dan 8 coffe.
Itu gak bisa menghidupi mereka selama di gunung. Ini namanya nekad dan suatu
hal yang paling aku benci.
Sampailah di pos 3 jam 11.00 wib
kami istirahat sebentar dan di distu gak masak kerena bekal minim kami hanya
minum saja. Karena bekal minim kami ber4 memberanikan diri minta bekal sisa
dari para pendaki yang turun dari puncak. Dan lumayan dapat banyak. Diperjalan
kami di landa musibah yang luar biasa setelah semua pendaki turun dari puncak
hingga kosong. Kami nekad menuju puncak dengan kondisi alam yang gak
bersahabat. Di landa badai petir dan hujan dan sampailah puncak jam 17.00 wib
tagl 23/12/12. Di pos 4 kami ber4 keteledoran meninggalkan barang di pos 4
karena puncak dekat kami gak kuat membawa bekal kepuncak kami tinggal itu
barang dan akirnya musibah itu datang. Kami kehilangan senter, minuman dan 3
mie instan yang dapat dari bekal sisa tadi. Di ambil para pendaki nakal atau
warga mengatakan bahwa di gunung ada orang gila yang hidupnya seperti tarzan
yang suka ngambil barang atau logistik para pendaki.
Kami ber4 berantem dan gak ada
yang mau mengalah atas kehilangan barang barang tadi. Sebelumnya udah di
peringati untuk tidak di tinggal. Terpaksa jam 18.00 wib kami turun gunung
tanpa senter. Gelap gulita dan lapar yang kami rasakan hanya cahaya petir yang
bisa membatu penerangan saat turun dari gunung. Hanya senter HP lutfi yang bisa
membantu dan minta tolong kepada pendaki lain untuk pengganti morse untuk minta
tolong peneangan dalam perjalanan turun. Ada pendaki dari undip 4 orang dengan
2 senter dan itu bisa membantu kami sampai turun ke basecame pndakian sindoro.
Selama perjalanan turun baru
pertama kali merasakan 2 senter buat 8 orang dan itu sungguh luar biasa di saat
dalam kondisi seperti ini. Di perjalan cukup lama menempuh hingga 5 jam
perjalanan turun. Sampai di came alhamdulilah kami selamat sampai tujuan dan
itu luar biasa. Dan aku gak ingin
mengulangi lagi. Dan cukup sekali untuk pengalaman.
(GAN Surya)
No comments:
Post a Comment